Secara etimologi, Soktatology terdiri dari pencampuran dua bahasa. "Sokta", dalam bahasa pergaulan masyarakat merupakan blend word yang diadopsi dari bahasa Indonesia, "sok tau". "logy" berasal dari bahasa Yunani "logos" yang berarti ilmu. Jadi, "Soktatology" merupakan cabang ilmu yang mempelajari dan menggunakan rasa "sok tau" ini dalam menyelesaikan dan menjawab pertanyaan yang muncul. Setara dengan ilmu ini, yaitu "Somengtology", merupakan ilmu yang diaplikasikan dengan cara "sok mengerti" dengan segala masalah yang ada sehingga dengan begitu dapat terhindar dengan segera dari masalah selanjutnya.
atasnamakaraeng mendiskripsikan diri sebagai manusia ambigu dalam bingkai masyarakat yang tak mengenal batas kasta dan nama
Selasa, April 19, 2011
Kamis, April 14, 2011
Mengukir suara anak jalanan
Bukanlah pemandangan yang asing yang kita bisa jumpai di "kota daeng" jika bepergian ketempat-tempat umum, seperti taman, pantai Losari, tanjung bunga, dan semua tempat rekreasi disekitar kota makassar, kita akan menjumpai para pengamen cilik. Pengamen cilik ini begitu mudahnya kita jumpai, bahkan di jalan pun dapat dijumpai. Sebut saja di lampu merah di bawah Fly Over jalan Urip sumoharjo.. Disana kita bisa jumpai beberapa pengamen yang masih berusia belia.
Hal yang serupa pun dapat kita jumpai di Pantai Losari. Selain mengganggu kenyamanan suasana "berdua" sambil menikmati suasana kota makassar di waktu malam, terkadang juga pengamen cilik ini memaksa supaya diberi "tip", alasannya karena kita tidak menyuruh mereka berhenti sebelumnya ,"kenapa ki tidak bilang-bilang sebelumnya ces, capek-capek tommaki menyanyi".
Semakin bertambahnya jumlah pengamen cilik ini bukan tidak diperhatikan oleh pemerintah makassar. Melalui departemen sosial, pemerintah sudah melakukan segala cara yang dianggap perlu untuk mengatasi masalah ini. Namun, sebagai masyarakat yang tanggap sosial, kita tak seharusnya menganggap bahwa masalah ini sepenuhnya tanggung jawab departeman sosial. Perlu ada cara yang dilakukan bersama agar masalah ini dapat diatasi, atau minimal dikurangi mengingat adanya program Visit Makassar Year 2012.
Yang menjadi permasalahan kemudian adalah, ketika cara 'mengamen' ini juga di implementasikan oleh Mahasiswa sebagai salah satu cara untuk mengumpulkan dana pada kegiatan kampus yang akan dilaksanakannya. Hal ini tentu saja membuat beberapa masalah baru. Tengok saja timbulnya kemacetan dibeberapa titik di Makassar, selain menjadi titik kemacetan tentu juga dapat menjadi kesempatan terjadinya tindak kriminal.
Apalagi dengan sudah terbitnya peraturan daerah terkait larangan mengamen dijalan. Hal ini tentu saja semakin memberikan batasan kepada anak-anak untuk turun dijalan buat mengamen. Namun, permasalahan terus saja bertambah.
Labels:
Social View
Senin, April 11, 2011
POTRET
Bergaya dalam balutan baju ketat serba ungu, memakai sepatu dengan "pondasi" kaki yang lumayan tinggi, meleggak-lenggok bak pragawati diatas catwalk. Sekilas itulah gambaran sosok yang saya temui di sekitaran flyover yang baru rampung tahun lalu itu. Dia menyebutkan namanya sebagai "Tini", seorang gadis belia yang jika saya tidak salah prediksi usianya baru berumur 15-16 tahun. Umur memang masih sangat muda, namun penampilan serta gaya bahasanya, sangatlah jauh berbeda.
Sangatlah kontras jika kita bandingkan dengan anak-anak yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Disimpang empat, tempat dimana sebuah tiang lampu yang memasang warna hijau, kuning, merah. Berdiri sambil menjajakan koran sedari tadi pagi. Yang lainnya mencoba peruntungan dengan cara menyanyikan beberapa lagu yang menurut kebanyakan orang disebut sebagai mengamen.
Disisi lain dari tempat itu, masih di skitar tempat yang sama namun kita bergeser sedikit ke sebuah bangunan pos polisi. Kudapati beberapa orang anak yang lagi istirahat, dengan beralaskan seadanya, karton bekas, kain sarung yang mereka bawa dari rumah, ataupun cuma beralaskan daun.
potret penggambaran di atas merupakan hal yang saat ini sudah sangat sering kita jumpai. Teutama pada jalan tersebut. Potret di atas merupakan potret anak-anak yang hidup dan menggantungkan hidupnya di jalan. Jalanan yang begitu berbahayanya, mengingat usia mereka yang masih begitu muda, dan begitu rentan untuk menerima segala macam bentuk kekerasan dan eksploitasi.
Sebuah hal yang sangat menyulitkan adalah ketika kita berhenti tak jauh dari mereka berdiri. Dari jauh kita memperhatikan betapa menderitanya mereka.Kita tahu itu. Mungkin ada sebagian orang yang merasa kasihan sama mereka dan kemudian menyodorkan uang seribuannya. Disatu sisi bahwa, ada larangan dari pemerintah untuk tidak memberi uang pada pengemis dan pengamen jika lagi berada dijalan.
Namun, hal ini tampaknya tidak berdampak begitu berarti dala masyarakat kenapa, terdapat masih banyak orang yang memberi uang dijalan yang tentu saja kalian percaya atau tidak bahwa dengan memberi uang pada mereka maka anda setuju dengan bentuk exploitasi anak.
Sangatlah kontras jika kita bandingkan dengan anak-anak yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Disimpang empat, tempat dimana sebuah tiang lampu yang memasang warna hijau, kuning, merah. Berdiri sambil menjajakan koran sedari tadi pagi. Yang lainnya mencoba peruntungan dengan cara menyanyikan beberapa lagu yang menurut kebanyakan orang disebut sebagai mengamen.
Disisi lain dari tempat itu, masih di skitar tempat yang sama namun kita bergeser sedikit ke sebuah bangunan pos polisi. Kudapati beberapa orang anak yang lagi istirahat, dengan beralaskan seadanya, karton bekas, kain sarung yang mereka bawa dari rumah, ataupun cuma beralaskan daun.
potret penggambaran di atas merupakan hal yang saat ini sudah sangat sering kita jumpai. Teutama pada jalan tersebut. Potret di atas merupakan potret anak-anak yang hidup dan menggantungkan hidupnya di jalan. Jalanan yang begitu berbahayanya, mengingat usia mereka yang masih begitu muda, dan begitu rentan untuk menerima segala macam bentuk kekerasan dan eksploitasi.
Sebuah hal yang sangat menyulitkan adalah ketika kita berhenti tak jauh dari mereka berdiri. Dari jauh kita memperhatikan betapa menderitanya mereka.Kita tahu itu. Mungkin ada sebagian orang yang merasa kasihan sama mereka dan kemudian menyodorkan uang seribuannya. Disatu sisi bahwa, ada larangan dari pemerintah untuk tidak memberi uang pada pengemis dan pengamen jika lagi berada dijalan.
Namun, hal ini tampaknya tidak berdampak begitu berarti dala masyarakat kenapa, terdapat masih banyak orang yang memberi uang dijalan yang tentu saja kalian percaya atau tidak bahwa dengan memberi uang pada mereka maka anda setuju dengan bentuk exploitasi anak.
Labels:
Save Children
Sabtu, April 09, 2011
Anak dan Pernikahan Dini
Bertolak dari membaca salah satu artikel dari blog-nya teman yang menyinggung tentang pernikahan dini, saya langsung mendapatkan inspirasi untuk menuliskan tentang hal itu yang tentu saja kaitannya dengan anak. Juga melihat pengalaman-pengalaman beberapa sejawat yang telah mengalaminya. Pada dasarnya, pernikahan dini terjadi karena 2 faktor utama.
Pertama, adalah faktor orang tua. Orang tua yang terlalu konvensional dan memaksakan kehendaknya kepada anaknya, termasuk juga mengenai dengan siapa dia akan menikah. Terkadang yang salah, seperti menjodohkan anak mereka diusia yang sangant belia. Sering kali, anak-anak yang menjadi korban atas pertimbangan orang tua yang mengatasnamakan kepentingan keluarga. Terutama pada budaya keluarga Makassar yang masih tinggal di daerah yang terpencil, pernikahan pada usia dini bukanlah hal yang luar biasa.
Kedua, adalah dari anaknya itu sendiri. Penyebab utamanya adalah pergaulan yang terlampau bebas dan tanpa pengawasan dari orang tua, sehingga anak terjerumus ke pergaulan yang salah. Akibatnya, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yang memaksa keadaan untuk melaksanakan pernikahan dini.
Nah, apa akibat dari pernikahan dini?
Ada bebarapa akibat dari pernikahan ini khususnya terhadap anak itu sendiri.
Pertama, adalah faktor orang tua. Orang tua yang terlalu konvensional dan memaksakan kehendaknya kepada anaknya, termasuk juga mengenai dengan siapa dia akan menikah. Terkadang yang salah, seperti menjodohkan anak mereka diusia yang sangant belia. Sering kali, anak-anak yang menjadi korban atas pertimbangan orang tua yang mengatasnamakan kepentingan keluarga. Terutama pada budaya keluarga Makassar yang masih tinggal di daerah yang terpencil, pernikahan pada usia dini bukanlah hal yang luar biasa.
Kedua, adalah dari anaknya itu sendiri. Penyebab utamanya adalah pergaulan yang terlampau bebas dan tanpa pengawasan dari orang tua, sehingga anak terjerumus ke pergaulan yang salah. Akibatnya, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yang memaksa keadaan untuk melaksanakan pernikahan dini.
Nah, apa akibat dari pernikahan dini?
Ada bebarapa akibat dari pernikahan ini khususnya terhadap anak itu sendiri.
- Dampak biologis. Secara usia, organ reproduksi anak belum siap untuk melakukan hubungan seks. Kalaupun dilanjutkan, hal itu akan menyebabkan kesakitan terhadap anak, sehingga berdampak pada kesehatan dan psikis anak. Apalagi jika sampai hamil dan melahirkan pada usia yang masih belia tersebut. Pemaksaan hunbungan intim dapat menyebabkan robeknya organ intim yang dapat menyebabkan infeksi dan tentu saja hal itu membahayakan kesehatan sang anak. Apalagi dalam hubungan intim tersebut terjadi unsur pemaksaan, terkesannya terjadi pemerkosaan.
- Dampak psikis. Anak, segala lagi merupakan usia yang rentan. Dalam hal ini, mereka belum mengetahui apa-apa tentang seks. Jadi ketika dia tiba-tiba menjadi seorang istri di usianya yang sangat muda, hal ini menjadikan dia minder untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya.
Labels:
Social View
Jumat, April 08, 2011
Kamis, April 07, 2011
Mengenal Kekerasan Pada Anak
kekarasan terhadap anak dengan alasan apapun, tidak ada pembenaran terhadapnya. Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa setiap hari bahkan setiap menit ada saja anak yang mengalami berbagai macam kekerasan dalam bentuk dan kualitas yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan betapa dominannya orang-orang dewasa terhadap kehidupan anak-anak.
Tindak kekerasan terhadap terjadi hampir di setiap tempat dengan berbagai alasan. di sekolah, di tempat umum, di pasar, bahkan ditempat yang untuk anak sendiri dianggapnya aman, di rumah. Tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan secara hukum manapun.
kekeraasan terhadap anak merupakan salah satu tindakan nyata terhadap pelanggaran hak-hak dasar anak. tindakan tersebut berdampak pada tumbuh kembang anak kedepannya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
akibat dari kekerasan anak itu adalah gangguan pada kelangsungan hidup, perkembangan, perlindungan dan partisipasi anak. Wujudnya bisa berupa luka secara fisik maupun luka secara psikologis. Nah, apa saja bentuk kekerasan anak itu dan apa itu kekerasan anak?
Kekerasan pada anak adalah sebuah tindakan kekerasan secara fisik, mental, sosial, dan seksual yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak yang dilakukan oleh orang lain. Termasuk didalamnya adalah orang tua, keluarga, pendidik masyarakat dan pelaku pemerintah.
Labels:
Save Children
Rabu, April 06, 2011
Chidren Employer, The Development and Its Existence
Children according to the convention of children rights, is all human under 18 years old refer to the law which related to children in current country except if the growth that they reach were faster. Children as a human is a part of the society, which still depends on their parents, and fragile of all kinds of abuse.
Through this article, we want to describe the history of child labor and also their existence in this current era. In this article, the term “child labor” was generally refers to children who work to produce a good or a service which can be sold for money in the marketplace regardless of whether or not they are paid for their work.
In the past time, we can see children who lived on farms worked with animals or in the fields planting seeds, pulling weeds and picking the ripe crops. That is kind of job that children have in their life. There is also discrimination in job description between boys and girls. If the boy looks after the animals, cattle and sheep while the girls milked the cows and cared for the chicken.
There is also another type of employment children, which is children who work for doing household chores (cleaning, cooking, and caring for children and shopping). Children who were employed in this type call as assistant in domestic. They get better situation than children who work in the farm because they worked at home with their parents. This form of child labor was not viewed by the society as cruel or abusive but was accepted as necessary for the survival of their family and the development of the child. Even it affected the number of hours in a month children must work.
Labels:
Save Children
Anak dan bingkai kaca kehidupan
Dalam usia perkembangan anak, usia 3-4 tahun merupakan tahun-tahun awal mereka mengecap pintu pendidikan. usia yang seharusnya mereka bermain dengan senangnya, malah dipaksa untuk belajar membaca, belajar berhitung, bernyanyi dan segala rupa. Memasuki usia 5 tahun mereka memasuki sekolah dasar, yang tentu saja mereka akan berkenalan dengan berbagai macam les-les dan kursus-kursus yang semakin kompleks.
tidak berhenti disitu saja, memasuki usia 12 tahun mereka masuk usia belia, SMP. Mereka akan mulai berkenalan dengan yang namanya realita sosial. Meraka sudah mengenal lawan jenis. Mereka akan mempelajari berbagai macam mata pelajaran. Usia 15 tahun mereka masuk SMA. Mereka sudah mengenal cinta.
Hampir dalam setiap jenjang usia mereka dihabiskan untuk menghitung sekian banyak rumus-rumus yang didapatkan dari guru mereka. Padahal, anak-anak juga butuh sesuatu yang paling mereka minati. Bermain. Yah, anak-anak punya hak untuk itu. Anak-anak punya hak untuk dapat tumbuh kembang dalam keceriaan yang membuat mereka dapat mengenali dirinya lewat interaksi bersama teman-teman mereka dalam sebuah permainan.
Labels:
Opini
Selasa, April 05, 2011
Romantis (?)
Sebenarnya, apa sih yang ada dipikirannya cewek-cewek tentang kata romantis itu? Apakah romantis itu berarti
selalu mengatakan hal yang indah-indah? selalu memuji dirinya? atau setiap hari ada bunga di meja belajarnya? atau,
setiap perkataan yang keluar merupakan untaian kata indah dari Kahlil Gibran?
Sungguh aneh memang. Dalam kamus oxford 7th edition yang tebal itu (sebenarnya karena di kamar gag ada KBBI, hehe), kata Romantic dikatakan sebagai "showing feeling of love" juga sebagai "a beautiful way to that makes you think of love or feel strong emotions". Jadi, sungguh aneh memang jika ada yang mengatakan kalau yang romantis itu adalah yang selalu mengatakan hal-hal indah saja.
ada sebuah kisah yang mungkin saja anda sudah mendengar atau membacanya. Tapi tak mengapa, untuk mengingatkan kita semua bahwa persepsi mungkin saja berbeda akan satu hal, tapi yang kita maksudkan bisa jadi sama.
tersebutlah bahwa ada seorang cewek cantik, yang telah mempunyai seorang kekasih (sayang yah, hehe). Kekasihnya itu bbegitu sibuk dengan urusannya sendiri, sibuk di BEM lah, UKM lah, kuliah, dan sebagainya. Si cewek ini saking jengkelnya dengan kekasihnya sendiri, berniat memutuskan kekasihnya. Kenapa? disamping karena kekasihnya ini super sibuk, dia juga kurang memiliki kepekaan dalam menciptakan suasana yang "Romantis" dalam percintaannya.
selalu mengatakan hal yang indah-indah? selalu memuji dirinya? atau setiap hari ada bunga di meja belajarnya? atau,
setiap perkataan yang keluar merupakan untaian kata indah dari Kahlil Gibran?
Sungguh aneh memang. Dalam kamus oxford 7th edition yang tebal itu (sebenarnya karena di kamar gag ada KBBI, hehe), kata Romantic dikatakan sebagai "showing feeling of love" juga sebagai "a beautiful way to that makes you think of love or feel strong emotions". Jadi, sungguh aneh memang jika ada yang mengatakan kalau yang romantis itu adalah yang selalu mengatakan hal-hal indah saja.
ada sebuah kisah yang mungkin saja anda sudah mendengar atau membacanya. Tapi tak mengapa, untuk mengingatkan kita semua bahwa persepsi mungkin saja berbeda akan satu hal, tapi yang kita maksudkan bisa jadi sama.
tersebutlah bahwa ada seorang cewek cantik, yang telah mempunyai seorang kekasih (sayang yah, hehe). Kekasihnya itu bbegitu sibuk dengan urusannya sendiri, sibuk di BEM lah, UKM lah, kuliah, dan sebagainya. Si cewek ini saking jengkelnya dengan kekasihnya sendiri, berniat memutuskan kekasihnya. Kenapa? disamping karena kekasihnya ini super sibuk, dia juga kurang memiliki kepekaan dalam menciptakan suasana yang "Romantis" dalam percintaannya.
Labels:
Love story
Langganan:
Postingan (Atom)