1. Mahasiswa biasa-biasa
saja
Tiap
tahun kampus unhas dipenuhi dengan ribuan wajah-wajah polos yang baru saja
menyelesaikan masa SMA-nya. Mereka kemudian memenuhi sejumlah jurusan yang
tersebar, mempelajari apa yang mereka geluti hingga bertahun-tahun lamanya.
Tentu
perlu persyaratan keahlian bagi tiap-tiap jurusan yang mereka geluti. Syarat
yang seharusnya mereka capai sebelum dilepas kedunia nyata seperti soft skill
organisasi, keahlian akademik serta indeks nilai kumulatif. Soft skill
organisasi didapatkan melalui serangkaian pengkaderan yang dilakukan oleh
lembaga kemahasiswaan jurusan masing-masing, dengan memberikan semacam
pembekalan baik secara teori maupun dengan praktiknya dalam kegiatan
kemahasiswaan. Kemampuan akademik merupakan hal utama yang tentunya ingin
dicapai oleh setiap mahasiswa karena untuk itulah mahasiswa belajar.
Selanjutnya tentang IPK. Setiap lulusan sebuah perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta akan dinilai berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif yang
dicapainya sewaktu kuliah. Sehingga, terdapat pola pikir dalam dunia kerja
bahwa jika seseorang memiliki IPK yang tinggi maka dia termasuk orang yang
pintar, begitupun sebaliknya.
Kriteria
diatas mungkin saja akan berbeda bagi tiap-tiap orang. Namun perbedaan tersebut
palinng tidak mencakup 2 dari 3 kriteria diatas. Namun bila halnya seorang
lulusan perguruan tinggi negeri/swasta lulus tanpa mengantongi 2 dari 3
kriteria tersebut maka pastikanlah bahwa dia hanyalah mahasiswa biasa-biasa saja, mahasiswa yang
“nobody”.
Ciri-ciri :
Malas ikut pengumpulan sewaktu jadi
mahasiswa baru, kurang bergaul dengan pengurus himpunan, tugas-tugas boleh
nyontek, kekampus ngojek, skripsi pake joki, senyum lebar tanpa dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar